Senin, 22 Januari 2018

Laporan Jaringan Komputer Modul 5

Laporan Praktikum
Jaringan Komputer (Modul 5)
INTERVLAN ROUTING
(Router on Stick)










Rian Muhibatul Ikhsan
SI 2016 C
20160910106










UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS ILMU KOMPUTER



INTERVLAN ROUTING

Dasar Teori

Pada jaringan VLAN, VLAN yang berbeda nomor VLAN-nya tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Untuk itu dibutuhkan sebuah router untuk bisa menentukan jalur agar VLAN yang berbeda nomor VLAN-nya bisa saling berkomunkasi satu sama lain.
Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi router yang yang mana sebuah interface physical me-routing traffic antara beberapa VLAN pada network.
Sub-interface adalah beberapa interface virtual yang diasosiasikan dengan interface physical.


Praktikum

Desain Jaringan

Desain jaringan untuk praktikum interVLAN routing sesuai dengan tampilan berikut ini:


Tampak pada gambar diatas, terdapat dua VLAN yaitu 10 ADMIN dan VLAN 20 PUBLIC, pada percobaan praktikum tentang interVLAN Routing ini, kita akan melakukan konfigurasi sehimgga antar VLAN ADMIN dan VLAN PUBLIC bisa saling berkomunikasi melewati port Fa0/24 pada switch yang berfungsi sebagai TRUNK yang dihubungkan ke Fa0/0 router menggunakan encapsulation dot1Q.

Konfigurasi IP pada PC

Detail konfigurasi ip address untuk tiap PC dan pengaturan Port pada switch sesuaikan dengan tabel berikut ini:


Konfigurasi VLAN, Subinterface dan IP pada Router

Lakukan konfigurasi interface pada router dengan menggunakan CLI, langkah ke CLI adalah:
·         Klik kiri pada router pilih tab CLI
·         Press Return (tekan tombol Enter pada keyboard)
·         Untuk melakukan konfigurasi ketik perintah > enable
·         Sampai  menjadi Route#



1.    Hidupkan interface Fa0/0 yang akan digunakan untuk membuat sub-interface untuk VLAN.


2.    Perintah untuk membuat VLAN ADMIN dan VLAN PUBLIC



3.    Perintah untuk membuat sub-interface Fa0/.10 dan memberi ip address pada sub-interface Fa0/0.10 untuk VLAN 10


4.  Perintah untuk sub-interface Fa0/0.20 dan memberi ip address pada sub-interface Fa0/0.20 untuk VLAN 20


Tampilkan tabel routing pada router


Dan seharusnya tampilan seperti pada tampilan berikut:



Tampak pada tampilan diatas hasil perintah show ip route, bahwa dua jaringan yaitu jaringan 10.10.10.0/24 dan jaringan 192.168.1.0/24 sudah ada di routing table, dan seharusnya komunikasi antar VLAN sudah bisa berjalan dengan baik.
Lakukan koneksi antar PC dengan perintah ping dan analisa hasilnya!
Screenshoot:
PC0 ~> PC 0


PC0 ~ > Gateway PC0


PC0 ~> PC1


PC0 ~> Gateway PC1



Tugas

1.    Tambahkan sebuah switch, dan tambahkan dua VLAN yang sama dengan metode Trunking!
2.    Pastikan interVLAN routing berjalan dengan baik antar tiap VLAN!
3.    Lakukan testing dengan perintah ping dari PC0!
4.    Analisa hasilnya!

Penyelesaian Tugas

1.    Penambahan VLAN, switch dan dua PC


2.    interVLAN


3.    Testing PC 0 ke PC yang telah di tambahkan dan analisis
·         PC0 PC2


·         PC0 PC2 Gateway


·         PC0 Gateway PC3


·         PC0 PC3



Kesimpulan


Beberapa router  software memperbolehkan konfigurasi router sebagai linktrunk hal ini membuka kemungkinan terjadinya interVLAN routing. Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi router yang mana sebuah interface phsycal merouting traffic antara beberapa VLAN pada network.

Laporan Jaringan Komputer Modul 4

Laporan Praktikum
Jaringan Komputer (Modul 4)

VLAN TRUNKING







Rian Muhibatul Ikhsan
SI 2016 C
20160910106 








UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS ILMU KOMPUTER


1.   DASAR TEORI
Sebuah VLAN Native ditandai dengan sebuah port trunk 802.1Q. sebuah port trunk 802.1Q mendukung traffic dari banyak VLAN sama seperti traffic yang tidak berasal dari sebuah VLAN. Trunk adalah link point to point diantara satu atau lebih interface ethernet device jaringan seperti router atau switch. Trunk Ethernet membawa lalu lintas dari banyak VLAN melalui link tunggal. Sebuah VLAn Trunk mengijinkan kita untuk memperluas VLAN nelalui seluruh jaringan. Link trunk digunakan untuk menghubungkan antar device intermeidate. Dengan menggunakan port trunk, dapat digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkan banyak VLAN.

Sebuah port pada switch cisco catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode trunking tersebut didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP yaitu trunk, access, Dynamic auto dan Dynamic desirable.

  


2.   PRAKTIKUM
Buat jaringan seperti dibawah ini !


Langkah-langkah :
1.    Masukan 2 buah switch dan 8 PC ke dalam lembar kerja.
2.    Masukan ip address pada PC0 sampai PC7.
PC0 = 10.10.10.10
PC1 = 10.10.10.11
PC2 = 10.10.10.12
PC3 = 10.10.10.13
PC4 = 10.10.10.14
PC5 = 10.10.10.15
PC6 = 10.10.10.16
PC7 = 10.10.10.17




3.    Sesuaikan konfigurasi pada dua buah Switch seperti dibawah ini :



4.    Klik kiri pada switch kemudian pilih tab config, klik VLAN database kemudian masukan 10 pada VLAN number, dan SERVER pada VLAN name. Setelah itu klik add ulangi untuk membuat VLAN ADMIN dan VLAN di switch1



5.    Rubah akses interface Fa0/1-Fa0/10 menjadi anggota VLAN 10
6.    Rubah akses interface Fa0/11-Fa0/20 menjadi anggota VLAN 20
7.    Rubah interface method menjadi berfungsi sebagai trunk
8.    Klik kiri pada switch kemudian pilih tab CLI kemudian masukan Source code seperti dibawah ini :



Lakukan juga langkah yang sama pada switch1.

9.    Testing koneksi jaringan menggunakan tool ping 





10.    Analisa : 

Kesimpulan :
Dengan menggunakan metode trungking vlan yang sama dari dua buah switch yang berbeda tiap PC bisa saling terhubung dalam  vlan yang sama maupun berbeda dari tiap switch tetap tidak bisa saling mengakses satu sama lain.

1.   TUGAS
1.    Tambahkan sebuah switch ke jaringan, atur konfigurasi VLAN sesuai dengan switch yang lain. Sambungkan up link antar switch dengan metode trunking
2.    Tambahkan dua buah PC untuk mewakili VLAN SERVER dan ADMIN, sambungkan ke switch port yang baru ditambahkan


3.    Setelah memasukan switch2 lakukan setting konfigurasi VLAN kemudian lakukan metode trunking
4.    Testing komunikasi dari PC0 dan PC2 ke PC yang ditambahkan :



Analisa :



KESIMPULAN
Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep VLAN Trungking beserta konfigurasi dan uji koneksi. Dengan begitu kita dapat menyimpulkan, bahwa suatu VLAN yang memiliki ID yang sama tetapi berbeda tempat atau terdapat pada switch yang berbeda, itu dapat saling terkoneksi atau berkomunikasi dengan VLAN yang ID nya sama dengan cara switch tersebut di konfigurasi trunk. Itulah konsep dari VLAN Trunking dan jika berbeda VLAN ID tetap tidak akan saling berkomunikasi antar host.

Laporan Jaringan Komputer Modul 3

Laporan Praktikum
Jaringan Komputer (Modul 3)

Pengenalan Virtual LAN






Rian Muhibatul Ikhsan
SI 2016 C
20160910106










UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Laporan Jaringan Komputer Modul 2

Laporan Praktikum
Jaringan Komputer (Modul 2)
Pengenalan Simulator Jaringan Cisco Packet Tracer








Disusun Oleh
Rian Muhibatul Ikhsan
SI 2016 C
20160910106










UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS ILMU KOMPUTER

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
          Komunikasi data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan tertentu sehingga computer-komputer yang terhubung dapat saling terjadi proses komunikasi data. Dalam istilah jaringan computer, aturan tersebut disebut sebagai protocol. Untuk dapat saling berkomunikasi data dalam suatu jaringan dibutuhkan protocol yang dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis System Operasi. Protokol yang dapat diimplementsikan pada berbagai macam System Operasi adalah protocol IP. 




BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Dasar Teori

Pengertian Cisco Packet Tracer

          Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Fungsi Cisco Packet Tracer 

          Fungsinya adalah untuk merancang sebuah sistem atau topologi jaringan yang akan di terapkan pada dunia nyata/kerja, karena kalau kita merancang topologi jaringan komputer tanpa bantuan aplikasi seperti ini bisa  membutuhkan biaya yang mahal. Makanya cisco membuat aplikasi seprti ini agar orang dapat belajar tanpa bayar mahal.


1 Installasi Cisco Packet Tracer

Lakukan Installasi Software simulator pada jaringan cisco pakcet tracer, yang harus dilakukan adalah :
1. Buka setup .exe
2. Langsung  klik next





3. License Agreement, pilih "I Accept the Agreement", lalu klik next





4. Pilih tempat instalasi cisco packet tracer, setelah itu klik next





5. Langsung aja klik next




6. Dibagian opsi tambahan ini anda bebas mau menggunakannya atau tidak, jika iya maka icon akan tampil di layar desktop, setelah itu klik next




7. Cisco packet tracer siap di instal, klik install




8. Tunggu proses instalasi hingga selesai





9. Instalasi selesai, klik finish untuk meluncurkan program




10.  kalau udah selesai installnya dan buka applikasinya maka tampilan awalnya seperti dibawah ini


 

Simulasi Jaringan PC <==> SWITCH

Untuk percobaan menghubungkan antara PC dan Switch, lakukan langkah-langkah berikut :
1. Buka lembar kerja cisco packet tracer
2. Tambahkan satu buah switch type 2950-24 ke lembar kerja dengan cara drag & drop icon switch (2950-24), kemudian drag & drop 2 buah PC
3. Lakukan pengkabelan dengan menggunakan kabel straight, sambungkan pada konektor FastEthernet0 pada tiap PC ke FastEthernet yang masih tersedia di switch, dan hasilnya kaya seperti digambar nih dibawah :




Untuk menambahkan IP Address pada tiap PC lakukan langkah berikut :
1. Klik kiri pada PC kemudian pilih Tab Desktop




2. Pilih option static pada Ip Configuration




3. Masukkan Ip Address dan Subnet Mask masing-masing PCdengan konfigurasi berikut :
PC 0                                                             PC 1
IP Address : 10.10.10.1                                  IP Address : 10.10.10.2
Subnet Mask : 255.255.255.0                                    Subnet Mask : 255.255.255.0 

Testing Koneksi Menggunakan Ping

Untuk testing koneksi antar PC, salah satu tool yang yang bisa digunakan adalah ping. Format penggunaan tool ping adalah : ping<spasi>no_ip_tujuan
Pada cisco packet tracer tool ping bisa dijalankan dengan cara :
1. klik kiri pada PC -> Pilih Desktop -> Command Prompt  


 


2. Lakukan test ping antara PC0 dengan PC0, setelah itu tes koneksi antara PC0 dengan PC1. dan analisa hasilnya




Dari hasil test diatas, dapat saya analisis bahwa :
Apabila  penghubungan antara kabel dan hub (switch) pada PC sudah sesuai maka apabila dilakukan pengalamatan IP setiap PC dengan host id dan net id yang sama kemudian dilakukan tes ping PC bisa saling terhubung satu sama lain.dapat dilihat test yang saya lakukan diatas membertahu bahwa test ping dari PC 0 => PC 0 berhasil dan juga PC 0 => PC 1 juga berhasil.jika adanya repply dari alamat yang dituju maka sudah terkoneksi apabila terjadi Request Time Out maka belum terhubung.


2.3. Tugas
·         PC0 ip = 10.10.10.1
          Subnet mask = 225.225.225.0
·         PC1 ip = 10.10.10.2
          Subnet mask = 225.225.225.0
·         PC2 ip = 10.10.10.3
          Subnet mask = 225.225.225.0
·         PC3 ip = 10.10.10.4
          Subnet mask = 225.225.225.0



  •  Ping PC0 ke PC1

  • Ping PC0 ke PC2



  • Ping PC3 ke PC0


  • Ping PC3 ke PC2



Setelah PC2 ip nya di ganti menjadi 10.10.20.3




Lalu lakukan test Ping PC0 ke PC3




Ping PC0 ke PC2



Analisis :
Setelah merubah IP Address pada PC 2 dari 10.10.10.3 menjadi 10.10.20.3 maka ketika dilakukan tes ping terjadi Request Time Out yang artinya tidak terhubung karena Network ID antara PC2 dengan PC yang lain berbeda, jika melakukan test ping dari PC0 ke PC3 maka akan merespon dengan benar menandakan PC0 dan PC3 terhubung karena memiliki network id yang sama walau host idnya berbeda.